Mengenal Guru Bangsa Tjokroaminoto
Di antara
banyak sekali pahlawan bangsa yang tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia,
Tjokroaminoto menjadi salah satu tokoh yang memiliki jasa yang sangat besar
mulai dari menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa hingga mempertahankan
eksistensi organisasi Islam, sehingga bisa memberikan sumbangsih yang juga
besar dalam menumbuhkan semangat kebangsaan dan keislaman.
Hadji Oemar
Said Tjokroaminoto, begitulah nama lengkapnya. Dalam buku sejarah seringkali
ditulis dengan singkatan HOS Tjokroaminoto. Namun ditulis lengkap atau tidak
lengkap, dialah sosok bapak bangsa yang sangat besar pengaruhnya terhadap
Indonesia.
Tjokroaminoto
lahir di Desa Bakur, Madiun Jawa Timur, pada tahun 1883. Ia merupakan anak
kedua dari dua belas bersaudara. Ayahnya bernama Raden Mas Tjokro Amiseno, yang
merupakan seorang
Wedana Kleco dan cucu R.M Adipati Tjokronegoro bupati Ponorogo. Dilihat dari silsilahnya,
Tjokroaminoto terlahir dari keluarga bangsawan.
Awalnya,
ia mengikuti jejak kepriyayian ayahnya, sebagai pejabat pangreh praja. Ia masuk
pangreh praja pada tahun 1900 setelah menamatkan studi di OSVIA, Magelang. Pada
tahun 1907, ia keluar dari kedudukannya sebagai pangreh pradja di kesatuan
pegawai administratif bumiputera di Ngawi, karena ia merasa tidak cocok dengan
praktek sembah-jongkok yang dianggapnya sangat berbau feodal.
Antara
tahun 1907 – 1910 bekerja pada Firma Coy & CO di Surabaya, disamping
meneruskan pada Burgelijek Avondschool bagian mesin. Bekerja sebagai masinis
pembantu, kemudian ditempatkan di bagian kimia pada pabrik gula di kota
tersebut ( 1911 – 1912 ).
Bersama
istrinya, Suharsikin ia mendirikan rumah di Surabaya. Di Surabaya inilah karir
Tjokroaminoto mulai terlihat. Ia bergabung dengan Sarekat Dagang Islam cabang
Surabaya. Yang kemudian ia berhasil mengambil alih SDI dan membawa SDI dari
Surakarta ke Surabaya.
Peran penting Tjokroaminoto dalam
organisasi SDI ini sangat signifikan. Ia masuk dengan membawa nafas baru ke
dalam SDI. Ia mengganti nama SDI menjadi SI. Itu artinya ia ingin merubah fokus
organisasi tersebut menjadi lebih luas. SDI yang sebelumnya hanya terfokus pada
persoalan ekonomi saja kamudian dirubah oleh Tjokroaminoto, yaitu menaungi
masyarakat Islam pribumi.
Adapun peran Tjokroaminoto dalam
menumbuhkan semangat kebangsaan dimulai ketika ia berhasil menguasai SI. Ia
dalam Kongres Nasional pertama di Bandung pada tahun 1916. Dalam kongres
tersebut terlahir sebuah gagasan dan cita-cita supaya Indonesia menjadi suatu
bangsa yang berdiri sendiri, bukan bangsa yang hidup di bawah tekanan
kolonialisme.
Semangat nasionalisme itulah yang
ditumbuhkan oleh Tjokroaminoto, sehingga banyak dari anggota SI yang menerima
ide tersebut. Mereka merasa ada sosok yang mampu mereka jadikan panutan yaitu
Tjokroaminoto. Bahkan dalam beberapa sumber Tjokroaminoto mendapatkan julukan
Ratu Adil.
Ciri khas dari perjuangan
Tjokroaminoto adalah semangat kebangsaan dan keIslaman, ia merupakan Muslim
yang sangat taat. Terbukti dengan ditentangnya faham komunis yang sempat
merangsak masuk ke dalam organisasi SI. Tjokroaminoto sebagai golongan Islam
sangat menentang komunis yang dianggap tidak sama dengan perjuangan Islam.
Meskipun ia menentang komunis, namun
Tjokroaminoto tidak menolak ide sosialisme. Hanya saja sosialisme versi
Tjokroaminoto sangat berbeda dengan sosialisme yang diusung oleh kelompok
komunis. Tjokroaminoto menilai bahwa sosialisme merupakan faham yang diajarkan
oleh Islam, bahkan telah ada sejak zaman nabi. Dengan pemikiran itu,
Tjokroamuinoto sangat kental dengan pemikiran Sosialisme Islamnya.
Sebagai
seorang pemimpin, jika Tjokroaminoto memiliki banyak murid, di antaranya adalah
Soekarno, Muso, Alimin, Kartosoewirjo, Buya Hamka, Abikoesno, dan masih banyak
lagi. Bahkan diantara mereka kemudian menjadi seorang pemimpin negeri di
kemudian hari.
Perjuangan
Tjokroaminoto akan masih terus bergerak dan menjadi spirit perjuangan. Ia
mengatakan ,” Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid , sepintar-pintar
siasat”. Ia wafat pada tanggal 17 Desember 1934 di Yogyakarta, dan dimakamkan
di TMP Pekuncen, Yogyakarta
Baca juga :
Post a Comment for "Mengenal Guru Bangsa Tjokroaminoto "
Tulis komentarmu di sini