Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kweekschool Yogyakarta: Sekolah Belanda yang Mencetak Guru dari Kalangan Bumiputera

Dalam catatan sejarah, Belanda lama sekali menjajah Indonesia. Mereka datang dengan alibi untuk berdagang. Namun, pada kenyataannya, kekayaan bangsa dikeruk habis oleh mereka. Belanda memang penjajah yang sangat pintar dalam mengeruk kekayaan Indonesia.

Namun, selama menjajah, Belanda juga membangun beberapa sekolah yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk. Dalam hal ini adalah penduduk bumiputera atau lokal Indonesia. Belanda memberikan kesempatan kepada penduduk pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang layak lewat sekolah ini.

Sekolah yang dibangun oleh Belanda untuk pribumi itu dinamakan Kweekschool atau juga disebut sebagai sekolah guru. Belanda membangun sekolah ini di berbagai daerah, salah satunya adalah di Yogyakarta. Sekolah itu dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Tujuan pendiriannya adalah untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat pribumi atau bumiputera supaya bisa mendapatkan pendidikan khususnya tenaga terampil yang dibutuhkan kelompok pengusaha swasta. Berikut penjelasan lengkapnya.

Sejarah Sekolah Kweekschool Yogyakarta

Mengutip dari laman bpcbdiy.kemdikbud, nama lengkap sekolah tersebut adalah Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers. Sekolah ini dibuka pada 6 Februari 1897. Hal itu didasari pada peraturan pendidikan untuk guru bumiputera yang dikeluarkan oleh pemerintahan Kolonial Belanda.

Siswa yang diterima di sekolah tersebut harus berada di rentan usia 12 sampai 16 tahun dan lulus dari Sekolah Jawa kelas satu. Siswa yang sekolah di Kweekschool selama menempuh pendidikan akan mendapatkan fasilitas berupa tempat tinggal dan alat tulis secara gratis dari Pemerintah Belanda.

Syarat yang wajib dipenuhi oleh siswa adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan dasar akademik dan lulus dari ujian meteri-materi tersebut. Materi yang dimaksud seperti berhitung, berbahasa, menulis Jawa, menulis indah, ilmu bumi, dan bahasa Melayu dalam aksara latin.

Pelajaran di Kweekschool Yogyakarta

Setiap sekolah mempunyai materi dan kurikulum yang diajarkan. Begitu pula juga Kweekschool. Materi yang dipelajari di Kweekschool Yogyakarta ini meliputi berbagai macam keterampilan dan juga ilmu-ilmu penting.

Seperti bahasa Jawa dan Melayu, ilmu pengajaran dan pendidikan, ilmu bumi, sejarah Hindia, membaca dan menulis, berhitung, mencetak, menggambar, melakukan survei, ilmu pasti, dan sejarah alam, bahkan sampai materi praktik mengajar.

Siswa Kweekschool menempuh pendidikan di sini selama 4 tahun. Salah satu pengajar dari kalangan pribumi yang juga tergabung sebagai guru di Kweekschool adalah K.H. Ahmad Dahlan. Ia memberikan materi tentang agama Islam kepada para siswa.

Kweekschool: Sekolah untuk Guru Jawa


Lulusan dari
Kweekschool akan mendapatkan gelar setara dengan diploma di masa sekarang. Gelar tersebut nantinya akan bisa dipakai oleh lulusan Kweekschool untuk menjadi guru di Jawa. Karier mereka sebagai guru akan dimulai dengan mengajar sebagai guru pembantu di sekolah Jawa kelas satu.

Kompleks sekolah Kweekschool di Yogyakarta ini sangat luas. Terdiri dari gedung untuk belajar, rumah direktur dan guru-guru lainnya, serta tempat tinggal para siswa.

Pada tahun 1909, jumlah siswa di Kweekschool mencapai 50 orang. Kweekschool menjadi solusi bagi masalah pendidikan di kalangan bumiputra. Pasalnya, pada masa lalu, masyarakat bumputra sangat kekurangan akses untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Kweekschool Disebut sebagai Sekolah Raja

Pada perkembangan selanjutnya, setelah Indonesia merdeka, Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers masih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sekolah tersebut pada masa kemerdekaan disebut sebagai sekolah raja. Artinya, sebuah sekolah yang biayanya ditanggung oleh Kerajaan Belanda.

Saat ini Kweekschool Yogyakarta beralih fungsi menjadi Sekolah Menengah Atas atau SMA 1 Yogyakarta.

Pada era politik etis, Kweekschool sangat berperan dalam menjalankan model politik baru tersebut. Pasalnya, politik etis mengatakan bahwa masyrakat pribumi harus mendapatkan pendidikan yang layak dari pemerintah.

 

Post a Comment for "Kweekschool Yogyakarta: Sekolah Belanda yang Mencetak Guru dari Kalangan Bumiputera"