Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Begini Bentuk Rumah Penduduk pada Zaman Majapahit, Arsitektur Khas Jawa Klasik

Saya tidak pernah bosan membahas tentang kerajaan ini. Majapahit. Membayangkan namanya saja sudah bisa terlihat jelas bagaimana megahnya. Namun, sayang, Majapahit kini tinggal puing-puing saja. Bukti kemegahannya masih ada, akan tetapi susah sekali untuk dilacak.

Dalam banyak catatan sejarah, Majapahit adalah kerajaan Nusantara yang sangat ampuh dalam melakukan ekspansi militer. Pasukannya tentara militer Majapahit bernama Bhayangkara. Besarnya wilayah yang dikuasai tentu berbanding lurus dengan kemakmuran secara ekonomi.

Candi-candi Majapahit ditemukan, bukti kebesaran sang raja dan kecerdikan para arsitek kerajaan. Namun, satu hal yang membuat para peneliti penasaran adalah bagaimana bentuk rumah penduduk pada masa itu?

Penduduk yang menduduki ibu kota Trowulan dan sekaligus menjadi salah satu bukti kemajuan ekonomi masyarakat Trowulan pada waktu itu. Artikel ini akan membahasnya. Simak terus!

Rumah Penduduk Zaman Majapahit


Pusat Informasi Majapahit (PIM) di Trowulan, Mojokerto menyimpan banyak sekali koleksi yang berhubungan langsung dengan Majapahit. Salah satunya adalah replika rumah penduduk Majapahit yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Rumah itu dibuat mengaca pada temuan-temuan yang ada.

Rumah itu terbuat dari kayu. Berbentuk persegi panjang dan tidak banyak ornamen di dalamnya. Hanya terdiri dari beberapa ruangan. Tidak banyak. Namun, aktivitas penduduk pada waktu itu banyak dilakukan di luar rumah. Lebih tepatnya, di halaman rumah.

Replika Rumah Majapahit


Mengutip dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, kondisi replika rumah Majapahit saat ini memang sudah sangat memprihatinkan. Rumah yang terbuat dari kayu itu sekarang sudah tampak sangat rapuh karena dimakan oleh usia.

Rumah replika Majapahit itu berbentuk persegi panjang. Pada bagian bawah terdapat alas sekaligus pondasi yang terbuat dari bata merah. Pondasi tidak hanya melatari bangunan saja. Lebih daripada itu, pondasi dibangun lebih luas satu sampai dua meter di samping bangunan utama rumah.

Sementara itu, replika yang dibantu oleh animasi menggambarkan di depan rumah terdapat gentong air. Dindingnya dibuat dengan kerangka kayu yang dilapisi oleh besek atau anyaman bambu.

Atapnya menggunakan genteng yang terbuat dari tanah liat dan di masing-masing sudut atap terdapat sebuah lengkungan yang menukik. Lengkungan itulah yang mungkin menjadi salah satu bagian yang memiliki nilai seni di rumah Majapahit.

Rumah Replika Dibangun berdasar Sumber Lokal dan Internasional

Replika rumah Majapahit tidaklah dibangun dengan cara asal. Sejarawan membangunnya dengan menggunakan referensi yang sangat bisa dipercaya. Sumbernya berasal dari kitab-kitab lokal sampai catatan dari negeri seberang.

Informasi tentang bentuk rumah Majapahit pada masa lampau itu diketahui dari sumber tertulis lokal seperti Negarakertagama, Arjuna Wijaya, Kitab Sutasoma, dan lain sebagainya.

Dari sumber tersebut, sejarawan dapat menemukan gambaran tentang bentuk rumah penduduk yang hidup di Ibu Kota Majapahit pada pertengahan abad ke-15.

Selain itu, peneliti juga menggunakan sumber dari asing yaitu berita tertulis dari China yang ditulis oleh Ma-Huan pada tahun 1433 M. Berita tersebut memberikan informasi tentang bangunan kompleks istana maupun rumah pada masa Kerajaan Majapahit.

Sumber Artefak dan Relief dari Candi

Kedua sumber di atas diperkuat dengan penemuan situs di Situs Segaran II. Para peneliti juga menemukan sebuah halaman yang berupa tatanan batu kali yang berbingkai dengan bata. Situs tersebut diyakini sebagai sisa bangunan hunian yang ada di pemukiman Ibu Kota Majapahit.

Beberapa miniatur rumah terakota juga ditemukan. Batuan tersebut dapat dipakai sebagai pedoman pembuatan replika rumah Majapahit secara akurat. Meskipun bentuknya kecil, namun informasi yang disampaikan sangatlah berharga.

Ada beberapa bentuk hiasan atap yang sangat khas dengan rumah-rumah Jawa pada masa lampau seperti limasan, kampung, serta atap yang melengkung ke atas (gonjong). Miniatur tersebut juga memberikan informasi tentang bahan yang dipakai penduduk pada masa lalu untuk membuat rumah.

Selain itu, salah satu sumber sejarah primer yang kedudukannya juga kuat adalah relief. Di beberapa candi terdapat relief yang dapat menunjukkan lingkungan pedesaan pada masa itu seperti jalan, pepohonan, sungai, dan juga pemukiman penduduk.

Replika Rumah Majapahit oleh Peneliti UI


Penelitian tentang rumah Majapahit itu dibuat oleh seorang peneliti dari Universitas Indonesia (UI) bernama Oesriful Oesman. Ia menyusun tesis dan mengkaji tentang bangunan hunian pada masa Majapahit.

Peneliti sekaligus arsitek itu merekonstruksi rumah penduduk pada masa Majapahit secara akurat. Ia secara khusus memang kerap melakukan pendalaman tentang arsitektur tradisional Jawa masa lampau.

“Rumah Majapahit ini merupakan rekonstruksi ulang yang dibuat oleh Pak Oesriful Oesman, beliau adalah seorang arsitek dari UI yang mendalami arsitektur tradisional pada masa Majapahit,” terang Tomi Raditya Dahana dari BPCB Jawa Timur.

Post a Comment for "Begini Bentuk Rumah Penduduk pada Zaman Majapahit, Arsitektur Khas Jawa Klasik"